Rabu, 13 April 2011

Tragedi berdarah-darah

Ceritanya sudah beberapa hari yang lalu...

Sebut saja Dwi, seorang mahasiswa gaje yang sedang berkunjung ke tempat kawannya yang konon jauhnya mengalahkan jauh dari Bandung ke Singapura (lebay). Eh enggak ding, deket aja kok paling cuma sepuluh-kilometer-an (gitu dibilang deket?).



Nah, awal-awalnya sih semua berjalan dengan lancar seperti biasanya. Bisa dibilang semua berjalan lancar tak ada gangguan sama sekali. Sampai, hal naas itu pun terjadi. (sfx: JEDEEERRRR *lebay lagi -facepalm-*)

Malam hari, Rumah temen....

y : diriku

t1 : temen gue 1

t2 : temen gue 2

t3 : temen gue 3

t4 : te empat


Malam itu suasana lagi sepi, tipi di ruang tamu masih nyala dan anak-anak pada ribut maen DotA (plin plan nih, tadi sepi trus dibilang ribut)
Diriku yang lagi ngebajak laptop t3, nyari foto-foto narsisnya buat diledekin-pun terganggu. Dan akhirnya memutuskan untuk menghancurkan dunia ini dengerin lagu lewat headset kenceng-kenceng. Sampai sebuah tangan memegang pundak diriku *halah*.
t2 : wi.. wi.. woy
y : *masih asik manggut-manggut kayak orgil*
t2 : *ngelepasin headset* WOY!!
y : apasih *marah*
t2 : eh beliin kita makan dong
y : ogah! emang gue emak lu, dompet gue tipis gini masih dipalak juga
t2 : yee, sapa bialng pake duit lu. Kite nih cuman minta beliin aja tuh di warung bu Desi
y : eh kenapa gak lu aja yang beli sono, males gue
t2 : ya lu liat sendiri kan kita2 pada sibuk gini
y : sibuk? sibuk pale lu peang!
t1 : udah pergi aja sono..
t2 : iya cepetan nih! laper!
y : yee! malah ngusir. Siniin duitnya *ngerampas duit*


kemudian si Dwi nggaje itu pun keluar kamar tempat anak2 pada maen.
lima menit kemudian, dianya balik...


t1 : eh cepet amat?
y : cepet dengkulmu, temenin dong. ku kan gatau jalan disini..
t1 : eh? yaudah, WOY Man! u temenin si dwi nih
t3 ; he? kok aku sih?
t1 : udah cepetan sana




akhirnya daku dan si t3 pun pergi ke waringnya bu Desi membeli manekin eh makanan maksudnya.

dan diperjalanan pulang....


y : eh man lu jalan jangan cepet cepet ntar nabrak orag gimana?

(sekedar info kami berdua naik motor, gue yang dibonceng)

t3 : iya nih dah laper


Lalu kemudian dari arah yang gak kutahu darimana muncul seseorang mengendarai motor nija warna ijo (masih inget) datang dengan kecepatan melebihi kecepatan suara (lebay). Dan dengan sekejab mata orang itu menabrak motor disamping kami. Sempet ku bersyukur bukan kami yang ketabrak. Tapi naas, orang yang ketabrak tadi malah menabrak motor gue sampai oleng dan sudah diketahui selanjutnya gimana. Gue dan temen gue jatuh terseret beberapa meter. Awalnya sih gue reflek lompat dari motor (kebiasaan gue, kalo ditabrak langsung lompat dari motor n selamat tapi motornya yang lecet) tapi gak sempet, kaki gue duluan ketiban motor. Apes, daku keseret sama motornya. Kacamata gua kelempar, jatuh, pecah (secara, tuh kacamata cuman gua cantolin di kantong doang) baju robek bagian punggung disertai lecet2.
Yah masih mending sih daripada si t3. Tangannya robek, sampe bedarah-darah gitu. Miris gua ngeliatnya.
Selanjutnya? ya udah jelas gua masuk kantor polisi buat jadi sanksi mata (saksi mata euy).
Lah? yang lain pada kemana? Dilariin ke RS tuh, temen ku sampe dijahit tangan kirinya. Trus yang nabrak sama yang ketabrak pertama kali palanya bocor (eh, itu yang ditabrak, ga tau yang nabrak gimana).
Tapi alhamdulillah temen gue gak kenapa napa, cuman motor gue mesti dibawa ke bengkel *cry* mana mesti nge ganti lensa kacamata lagi (wah bangkrut nih bangkrut).
Sempet waktu itu gua denger temen gua bilang gini : "karma, ini pasti karma gara2 gak ikhlas nganterin si Dwi *mewek*"

Dan begitulah tragedi berdarah darah yang saya sendiri alami (sampe sekarang masih trauma liat orang ngebut2 dijalan >.< )

Dan sebelum nih curcol diposting gua liatin sama anak anak, eh tau gak mereka bilang apa?

t1 : Gaje banget sih. *sambil lanjut maen DotA* (parah banget nih anak)
t2 : Eh? Tulisan acakadut kaya gini mau dipublish? Masak pake daku-lo-gue-saya-aku lah. Perasaan kita bicaranya ga kayak gitu deh
y : kan biar keren
t2 : keren pale lu
t3 : ha? lu kasian liat gue bedarah darah? NO WAY, perasaan lu ngeliatin darah kayak orang napsu aja (hiii) serem
y : eh masa sih?
t3 : yah dianya ga ngaku. Lu tuh ngeliat gue kayak serigala ngeliatin mangsanya tau!
y : yah mungkin sih, soalnya aku sudah sering banget ngeliat darah sendiri sih. Rasanya asin2 gimana gitu *masang mose mikir sambil megangin dagu*
t3 : *merinding, ngejauhin gue*



N sekarang gua masih pincang2 jalannya. Temen gue? Perbannya masih ada tuh nemplok di tangannya

NB: Buat cerita tentang aku yang sering ngeliat darah sendiri itu bener loh, emang dari kecil sudah sering kecelakaan, jatuh dari sepeda lah, ngusruk lah. Pokoknya macem macem dah sampe masih ada cacatnya yang masih berbekas (gigi gua pernah patah pas jatuh dari motor *cacat permanen* -cry-)
Read More......

Kamis, 07 April 2011

Membuat garis lurus tanpa penggaris? Gimana ya?

Kini, mmembuat sebuah garis lurus sangatlah mudah, tanpa perlu repot-repot menggunakan penggaris. Sebuah alat tambahan pada pena atau pensil, yang dapat membantu Anda menarik garis lurus. Desain produk yang baik ini, diciptakan oleh desainer Korea, bernama Giha Woo.

Disebut “Ball Limited”, alat ini dapat dengan mudah menempel pada setiap pena dan dapat membantu Anda menarik garis lurus, horizontal atau vertikal.


Ini adalah sebuah alat kecil dengan desain yang sangat sederhana dan belum terlihat menarik.

Desain bola dibatasi yang memungkinkan Anda untuk menarik garis lurus vertikal, horizontal, dan bahkan diagonal dengan satu gerakan menyapu dengan pena/pensil apa pun. Hal ini juga dapat digunakan untuk mengukur panjang garis yang ditunjukkan dengan jelas pada ujungnya.

Karena lapisan karet dapat disesuaikan, setiap ukuran pena/pensil dengan mudah dapat menggunakan alat ini.

Lihat di atas, produk bola dibatasi dengan mudah mengikuti garis di grafik dan menunjukkan panjang garis yang telah ditarik.

Tidak hanya itu, Anda pun dapat menggunakannya untuk menggarisbawahi catatan Anda dengan sangat rapi.

Bola dibatasi, desain produk yang sangat bermanfaat yang dapat digunakan oleh para arsitek, desainer, mahasiswa, dan siapa saja yang ingin menarik garis lurus tanpa perlu penggaris.

Hanya butuh dilekatkan saja pada pena/pensil, maka sebuah garis pun tercipta dengan sangat rapi. Sungguh hal yang menarik, bukan?


Read More......

10 Fakta 17 Agustus yang tidak diajarkan disekolah

10 Fakta 17 Agustus 1945 Yang Tidak Diajarkan di Sekolah


17 Agustus 1945


Tujuh belas Agustus merupakan hari besar kemerdekaan bangsa Indonesia. Pada tanggal tersebut, 64 tahun yang lalu merupakan hari paling bersejarah negeri ini karena di hari itulah merupakan awal dari kebangkitan rakyat Indonesia dalam melawan penjajahan sekaligus penanda awalnya revolusi. Namun, ada beberapa hal menarik seputar hari kemerdekaan negeri kita tercinta ini yang sayang jika belum Anda ketahui.


1. Soekarno Sakit Saat Proklamirkan Kemerdekaan
Pada 17 Agustus 1945 pukul 08.00 (2 jam sblm pembacaan teks Proklamasi), ternyata Bung Karno masih tidur nyenyak di kamarnya, di Jalan Pegangsaan Timur 56, Cikini. Dia terkena gejala malaria tertiana. Suhu badannya tinggi dan sangat lelah setelah begadang bersama para sahabatnya menyusun konsep naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda. Saat itu, tepat di tengah2 bulan puasa Ramadhan.

'Pating greges', keluh Bung Karno setelah dibangunkan dr Soeharto, dokter kesayangannya. Kemudian darahnya dialiri chinineurethan intramusculair dan menenggak pil brom chinine. Lalu ia tidur lagi. Pukul 09.00, Bung Karno terbangun. Berpakaian rapi putih-putih dan menemui sahabatnya, Bung Hatta.

Tepat pukul 10.00, keduanya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari serambi rumah. 'Demikianlah Saudara-saudara! Kita sekalian telah merdeka!', ujar Bung Karno di hadapan segelintir patriot-patriot sejati. Mereka lalu menyanyikan lagu kebangsaan sambil mengibarkan bendera pusaka Merah Putih. Setelah upacara yang singkat itu, Bung Karno kembali ke kamar tidurnya; masih meriang. Tapi sebuah revolusi telah dimulai...

2. Upacara Proklamasi Kemerdekaan Dibuat Sangat Sederhana
Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ternyata berlangsung tanpa protokol, tak ada korps musik, tak ada konduktor, dan tak ada pancaragam. Tiang bendera pun dibuat dari batang bambu secara kasar, serta ditanam hanya beberapa menit menjelang upacara. Tetapi itulah, kenyataan yang yang terjadi pada sebuah upacara sakral yang dinanti-nanti selama lebih dari 300 tahun!

3. Bendera dari Seprai
Bendera Pusaka Sang Merah Putih adalah bendera resmi pertama bagi RI. Tetapi dari apakah bendera sakral itu dibuat? Warna putihnya dari kain sprei tempat tidur dan warna merahnya dari kain tukang soto!

4. Akbar Tanjung Jadi Menteri Pertama “Orang Indonesia Asli”
Setelah merdeka 43 tahun, Indonesia baru memiliki seorang menteri pertama yang benar-benar 'orang Indonesia asli'. Karena semua menteri sebelumnya lahir sebelum 17 Agustus 1945. Itu berarti, mereka pernah menjadi warga Hindia Belanda dan atau pendudukan Jepang, sebab negara hukum Republik Indonesia memang belum ada saat itu. 'Orang Indonesia asli' pertama yang menjadi menteri adalah Ir Akbar Tanjung (lahir di Sibolga, Sumatera Utara, 30 Agustus 1945), sebagai Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga pada Kabinet Pembangunan (1988-1993)

5. Kalimantan Dipimpin 3 Kepala Negara
Menurut Proklamasi 17 Agustus 1945, Kalimantan adalah bagian integral wilayah hukum Indonesia. Kenyataannya, pulau tersebut paling unik di dunia. Di pulau tersebut, ada 3 kepala negara yang memerintah! Presiden Soeharto (memerintah 4 wilayah provinsi), PM Mahathir Mohamad (Sabah dan Serawak) serta Sultan Hassanal Bolkiah (Brunei).

6. Setting Revolusi di Indonesia Diangkat Ke Film
Ada lagi hubungan erat antara 17 Agustus dan Hollywood. Judul pidato 17 Agustus 1964, 'Tahun Vivere Perilocoso' (Tahun yang Penuh Bahaya), telah dijadikan judul sebuah film - dalam bahasa Inggris; 'The Year of Living Dangerously'. Film tersebut menceritakan pegalaman seorang wartawan Australia yg ditugaskan di Indonesia pada 1960-an, pada detik2 menjelang peristiwa berdarah th 1965. Pada 1984, film yang dibintangi Mel Gibson itu mendapat Oscar untuk kategori film asing!

7. Naskah Asli Proklamasi Ditemukan di Tempat Sampah
Naskah asli teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang ditulis tangan oleh Bung Karno dan didikte oleh Bung Hatta, ternyata tidak pernah dimiliki dan disimpan oleh Pemerintah! Anehnya, naskah historis tersebut justru disimpan dengan baik oleh wartawan BM Diah. Diah menemukan draft proklamasi itu di keranjang sampah di rumah Laksamana Maeda, 17 Agustus 1945 dini hari, setelah disalin dan diketik oleh Sajuti Melik.Pada 29 Mei 1992, Diah menyerahkan draft tersebut kepada Presiden Soeharto, setelah menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari.

8. Soekarno Memandikan Penumpang Pesawat dengan Air Seni
Rasa-rasanya di dunia ini, hanya the founding fathers Indonesia yang pernah mandi air seni. Saat pulang dari Dalat (Cipanasnya Saigon), Vietnam, 13 Agustus 1945, Soekarno bersama Bung Hatta, dr Radjiman Wedyodiningrat dan dr Soeharto (dokter pribadi Bung Karno) menumpang pesawat fighter bomber bermotor ganda. Dalam perjalanan, Soekarno ingin sekali buang air kecil, tetapi tak ada tempat. Setelah dipikir, dicari jalan keluarnya untuk hasrat yang tak tertahan itu. Melihat lubang-lubang kecil di dinding pesawat, di situlah Bung Karno melepaskan hajat kecilnya. Karena angin begitu kencang sekali, bersemburlah air seni itu dan membasahi semua penumpang.

9. Negatif Film Foto Kemerdekaan Disimpan Di Bawah Pohon
Berkat kebohongan, peristiwa sakral Proklamasi 17 Agustus 1945 dapat didokumentasikan dan disaksikan oleh kita hingga kini. Saat tentara Jepang ingin merampas negatif foto yang mengabadikan peristiwa penting tersebut, Frans Mendoer, fotografer yang merekam detik-detik proklamasi, berbohong kepada mereka. Dia bilang tak punya negatif itu dan sudah diserahkan kepada Barisan Pelopor, sebuah gerakan perjuangan. Mendengar jawaban itu, Jepang pun marah besar. Padahal negatif film itu ditanam di bawah sebuah pohon di halaman Kantor harian Asia Raja. Setelah Jepang pergi, negatif itu diafdruk dan dipublikasi secara luas hingga bisa dinikmati sampai sekarang. Bagaimana kalau Mendoer bersikap jujur pada Jepang?

10. Bung Hatta Berbohong Demi Proklamasi
Kali ini, Bung Hatta yang berbohong demi proklamasi. Waktu masa revolusi, Bung Karno memerintahkan Bung Hatta untuk meminta bantuan senjata kepada Jawaharlal Nehru. Cara untuk pergi ke India pun dilakukan secara rahasia. Bung Hatta memakai paspor dengan nama 'Abdullah, co-pilot'. Lalu beliau berangkat dengan pesawat yang dikemudikan Biju Patnaik, seorang industrialis yang kemudian menjadi menteri pada kabinet PM Morarji Desai. Bung Hatta diperlakukan sangat hormat oleh Nehru dan diajak bertemu Mahatma Gandhi.

Nehru adalah kawan lama Hatta sejak 1920-an dan Dandhi mengetahui perjuangan Hatta. Setelah pertemuan, Gandhi diberi tahu oleh Nehru bahwa 'Abdullah' itu adalah Mohammad hatta. Apa reaksi Gandhi? Dia marah besar kepada Nehru, karena tidak diberi tahu yang sebenarnya.'You are a liar !' ujar tokoh kharismatik itu kepada Nehru.
Read More......